Perbedaan mendasar antara Shared Hosting, Virtual Private Server dan Dedicated Serverterletak pada bagaimana sebuah server computer digunakan oleh user (pelanggan). Di bawah ini adalah contoh sebuah server dengan casing/box berbentuk rack-mount ukuran 1U (paling tipis).
Server-server tersebut kemudian diletakkan pada sebuah rak khusus berukuran 42U (paling tinggi). Rak server tersebut berada di dalam sebuah data center yang memiliki sistem pendinginan, kelistrikan dan koneksi internet sehingga website di dalam server tersebut bisa diakses dari seluruh dunia.
Shared Hosting
Jika Anda berlangganan shared hosting, atau biasa disebut web hosting saja, maka yang terjadi adalah sebuah server seperti pada gambar di atas dipakai secara berjamaah antara Anda dan pelanggan yang lain. Semua website pelanggan berjalan pada sistem operasi dan kontrol panel yang sama. Sebuah server bisa dipakai bersama-sama oleh ratusan hingga ribuan website.
Resources atau sumber daya yang dipunyai oleh server tersebut dinikmati bersama-sama dengan seluruh pelanggan. Ketika ada pelanggan yang rakus dalam memakan resources, maka pelanggan yang lain akan terganggu.
Namun akhir-akhir ini sudah ada sistem operasi komersial bernama CloudLinux yang memungkinkan pembatasan sumber daya untuk setiap user. Dibatasi berapa konsumsi CPU dan Memory maksimal yang diperkenankan. Ketika sudah menyentuh batas maka website user tersebut tidak bisa diakses, sementara user yang lain tetap aman tidak terpengaruh.
Jika diibaratkan sebuah rumah, maka shared hosting bisa digambarkan sebagai sebuah rumah tanpa kamar dimana semua penghuni akan beraktifitas di ruangan yang sama, memakai kamar mandi yang sama, menjemur baju di jemuran yang sama dan menerima tamunya masing-masing di ruangan yang sama. Ketika ada seorang penghuni yang hobi berisik, maka penghuni yang lain bisa tertanggu.
Virtual Private Server
Jika Anda berlangganan VPS, maka seolah-olah Anda memiliki sebuah server sendiri. Cara kerjanya, sebuah server seperti pada gambar di atas dibagi-bagi menjadi beberapa bagian sesuai dengan resources atau sumber daya yang dimilikinya sehingga setiap bagian bisa menjalankan sistem operasi sendiri-sendiri.
Lazimnya sebuah server bisa dibagi menjadi puluhan VPS. Sistem pembagian virtual tersebut biasa disebut sistem virtualisasi. Ada 2 jenis virtualisasi, yaitu virtualisasi berbasis operating system, dan virtualisasi berbasis hardware.
VPS cocok untuk website yang memiliki banyak pengunjung, website yang memerlukanprivacy dan security khusus dan website yang memerlukan settingan khusus namun memiliki keterbatasan biaya jika harus berlangganan dedicated server.
Jika diibaratkan sebuah rumah, maka VPS ibarat sebuah rumah kontrakan dimana setiap kamar memiliki pintu sendiri-sendiri yang langsung terhubung ke halaman rumah. Maka setiap penghuni kontrakan bebas membawa perabotan masing-masing dan memutar musik sesuai seleranya tanpa kuatir mengganggu kamar sebelah. Setiap penghuni seperti memiliki rumah sendiri-sendiri padahal nyatanya mereka hanya tinggal di sebuah kamar dari sebuah rumah besar. Tetap saja jika dia berkelakuan tidak baik maka pemilik rumah bisa mengusirnya :))
Dedicated Server
Jika Anda berlangganan dedicated server, maka sebuah server fisik akan digunakan oleh Anda sendiri sehingga Anda bisa menginstall sistem operasi dan kontrol panel serta melakukan pengaturan-pengaturan secara penuh terhadap server tersebut.
Jika diibaratkan sebuah rumah, maka dedicated server ibarat sebuah rumah yang ditempati oleh satu keluarga saja. Maka keluarga tersebut bebas mau mengecat rumahnya warna apa, bebas memasang wall-paper, bebas menerima tamu jam berapapun dan kebebasan-kebebasan lain layaknya tinggal di rumah sendiri. Namun demikian sebuah rumah tetaplah berada di dalam kompleks perumahan. Maka keluarga tersebut tetaplah tidak boleh membuat kegaduhan yang bisa mengganggu penghuni kompleks yang lain.
Cloud Server?
Nah mungkin Anda bertanya-tanya kok akhir-akhir ini banyak sekali istilah CLOUD ya? Apa sih sebenarnya cloud itu? Jadi cloud server itu sistemnya hampir mirip dengan VPS dimana ada virtualisasi di dalamnya. Bedanya, jika pada VPS itu virtualisasinya bertujuan membagi sebuah server menjadi beberapa virtual server, maka pada cloud server ini virtualisasinya bertujuan untuk menggabungkan banyak server menjadi seolah-olah satu server raksasa yang memiliki sumber daya sangat besar.
Nah, cloud server tersebut kemudian digunakan sebagaimana mestinya. Bisa dipakai sendiri misalnya oleh perusahaan besar yang butuh sumber daya komputasi yang besar (misalnya untuk pengolahan big data dan sistem iCloud yang dimiliki Apple dimana pengguna iPhone, iPad dan MacBook bisa mengunggah datanya tanpa batas ke ‘awan’), atau bisa dipakai beramai-ramai seperti halnya shared hosting dan VPS.
Maka kemudian muncul istilan Cloud VPS. Nah, ini adalah sistem virtualisasi yang berjalan di atas sistem virtualisasi. Sumber daya cloud server tadi dipecah-pecah lagi secara virtual menjadi kecil-kecil. Bedanya dengan VPS biasa, pada Cloud VPS ini sumber daya server yang digunakan adalah sumber daya virtual yang tersebar di banyak server. Manakana ada sebuah server dalam sistem cloud tersebut mengalami kegagalan/error, maka server yang lain langsung menangani tanpa ada jeda. Sedangkan pada VPS biasa, ketika servernya error maka seluruh VPS dalam server tersebut bisa terpengaruh.
Muncul juga istilah cloud hosting, yaitu shared hosting yang berjalan di atas cloud server.
Bagusnya Berlangganan Yang Mana?
Yang paling bagus bagi pelanggan adalah berlangganan sesuai kebutuhan. Dan kebutuhan setiap pelanggan itu berbeda-beda. Seperti ada orang yang nyaman-nyaman saja meskipun tinggal bersama beramai-ramai dalam sebuah rumah, ada yang nyaman jika tinggal di rumah kontrakan berkamar yang setiap kamar punya halaman sendiri-sendiri, ada yang sebenarnya sudah cukup tinggal bersama-sama, tapi lebih nyaman jika tinggal di sebuah rumah besar yang ditempati sendiri.
Semua kembali ke kebutuhan dan biaya yang dipunyai.
Tapi tentu saja penyedia layanan akan senang jika setiap pelanggan berlangganan dedicated server. Ibarat seorang pemilik kompleks perumahan yang akan lebih senang jika setiap orang menyewa rumah satu per satu. Bukan menyewa sebuah rumah untuk ditinggali bersama-sama, apalagi menyewa sebuah rumah untuk ditempati beramai-ramai orang se kampung.
0 komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.